Monday, 4 May 2015

PELAJARAN DARI JEBAKAN TIKUS

Diceritakan di suatu desa tinggallah Sepasang suami istri yang hidup sederhana dan tinggal dirumah yang sederhana. Selain sepasang petani tersebut, ada juga tikus yang ikut tinggal dirumah mereka yang sering mengganggu, merusak dan mencuri makanan sepasang petani tersebut. Pada suatu hari mereka pergi ke pasar untuk berbelanja. Pulang dari pasar mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil berkata dalam hati : “ Hmmm…makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar?”

Ternyata, salah satu belanjaan yang dibeli oleh petani tersebut adalah perangkap tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak, “Ada perangkap tikus di rumah ,di rumah sekarang ada perangkap tikus !!!”

Kemudian si tikus berlari dan Ia mendatangi ayam dan berteriak, “Ada perangkap tikus!”
Sang Ayam berkata, :“Tuan Tikus, aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku”

Sang Tikus pun berlari lagi dan menemui seekor Kambing sambil berteriak hal yang sama, " ada perangkap tikus "
Sang Kambing pun berkata, :“Aku turut bersimpati …tapi tidak ada yang bisa aku lakukan.”

Tanpa menyerah Tikus pun  menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama :” Maafkan aku, tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali”

Tikus terus berlari, dan sampailah dia ke hutan, dihutan tikus bertemu dengan ular ular dan juga memberitahukan hal yang sama " ada perangkap tikus "
Sang ular berkata, :“ Ahhh…Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku”

Akhirnya Sang Tikus kembali ke rumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri. Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Ekor ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, namun sang istri tetap dalam keadaan kritis.

Sang suami harus membawa istrinya ke rumah sakit dan beberapa hari kemudian istrinya sudah boleh pulang, namun kondisi sang istri semakin memburuk dan tetap demam. Lalu istri petani tersebut minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya seperti yang kita tahu, sop ceker ayam sangat bermanfaat untuk mengurangi demam. Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya. Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya. Namun sang istri juga tak kunjung sembuh dan akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat. Dari kejauhan, sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.

Hikamah yang bisa kita ambil dari cerita singkat ini :
SUATU HARI.. KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA… PIKIRKANLAH SEKALI LAGI..

No comments:

Post a Comment

Pages

Blogroll

Blogger templates

Blogger news

Pages

Pages - Menu

Translate

Popular Posts

Followers